Rabu, 23 Maret 2011

kenapa harus ada kitab selain alquran???

Gian Al-Hamdulillah ▶ Tanya Jawab Masalah Islam ass. pa ustad saya gian dr tangerang ..
mau tanya dalam QS. 3:19 katanya adalah hanya islam agama yg di ridhoi allah..
namun kenapa allah menurunkan kitab" seperti injil, taurat, zabur kalau hanya al-qur'an lah petunjuk yg benar.. thx,, wass..
November 7, 2010 at 9:46am · Like
Tanya Jawab Masalah Islam Alqur'an surat Al baqarah ayat 62 : "sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang nashrani dan orang-orang shabi'in, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal shaleh , mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati….."
Ayat ini jelas menggambarkan, bahwa Allah mengutus seorang Nabi (yang diturunkan setiap kurun), yang membawa berita wahyu dari Tuhannya berupa syariat agama yaitu kitab suci, misalnya Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa untuk kaum Yahudi ( Israel), Injil kepada Nabi Isa As, Zabur kepada Nabi Dawud dan Alqur'an kepada Nabi Muhammad Saw…..dan apabila mereka menjalankan syariat itu (menurut kitab yang diturunkan saat itu) dengan benar maka mereka akan mendapatkan pahala dan ketenangan sehingga tidak merasakan kekhawatiran dan bersedih hati …..
Syariat agama-agama terdahulu merupakan bukti adanya kebenaran, dan itu digambarkan oleh Alqur'an ..bahwa Alqur'an merupakan kitab pembenaran agama-agama sebelumnya dan meluruskan prinsip-prinsip yang telah diselewengkan oleh para pendeta atau rahib sesudahnya…..Allah berfirman : "Dia menurunkan Al kitab (Alqur'an) kepadamu dengan sebenarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil "( QS. Ali Imran :3 ).
Alqur'an adalah potret peristiwa-peristiwa (koleodoskop) yang pernah terjadi sebelum Muhammad. Allah memberitakan kepada generasi sesudah Nabi-Nabi terdahulu …, untuk meneruskan ajaran tauhid yang sudah tidak murni lagi, dan meluruskan naskah-naskah yang sudah tercampur dengan pikiran-pikiran manusia. Hal ini terbukti dari adanya kitab-kitab yang tidak asli bahasa induknya (karena naskah aslinya sudah hilang, atau tidak pernah dituliskan pada masa itu) seperti contohnya kitab injil, dimana kitab itu baru ditulis pada pertengahan abad II M, atau lebih tepat lagi sesudah 140 tahun kematian Yesus. Pengarang-pengarang atau penulis injil-nya adalah Matius , Markus , Lukas dan Yahya.

Injil yang kemudian menjadi resmi atau kanonik, baru diketahui lama sesudah itu, meskipun redaksinya sudah selesai pada permulaan abad II. Menurut terjemahan ekumenik, orang mulai menyebutkan riwayat-riwayat injil mulai pertengahan abad II, akan tetapi selalu sukar untuk menetapkan, apakah riwayat-riwayat itu disebutkan menurut teks tertulis atau hanya menurut ingatan-ingatan fragmen dari tradisi lisan. Sebelum tahun 140 tak ada bukti-bukti bahwa ada orang yang mengetahui tentang kumpulan-kumpulan fasal-fasal injil.
Pada masa Nabi Adam dimana peradaban manusia saat itu adalah sangat primitif jika dibandingkan dengan masa kita sekarang, wahyu turun kepada Adam dengan perangkat yang sangat sederhana …tidak ada hukum politik, tidak ada hukum rajam, tidak ada hukum waris, tidak ada hukum jual beli dan tidak ada hukum perang dll …Tuhan berfirman dengan bahasa setempat dan disesuaikan dengan keadaan zamannya … kemudian berkembanglah peradaban manusia …seiring dengan itu turun pula wahyu-wahyu Tuhan kepada peradaban yang baru itu dengan menurunkan ketetapan-ketetapan hukum agar manusia tidak saling menghancurkan …..keadaan ini terus berlanjut sampai kepada Nabi yang paling populer karena perlawanannya terhadap kedzaliman Raja fir'aun yang mengaku sebagai Tuhan serta kekejamannya yang tidak memiliki perikemanusiaan…. Hal ini dicatat di dalam sejarah agama-agama langit ….bahwa Musa adalah lambang kepahlawanan, yang memiliki jiwa yang keras , teguh tanpa mengenal menyerah , keteguhannya teruji karena Ia bersandar kepada Allah ….sekaligus kemenangan tauhid yang paling besar …. karena kalau dilihat dengan kenyataan, perangkat Musa di dalam menghadapi Raja Fir'aun tidaklah masuk akal karena hanya terdiri dari peralatan yang sangat sederhana dengan kekuatan pasukan yang sangat sedikit … dibandingkan dengan Fir'aun yang banyak memiliki kekuatan pasukan terlatih dan harta yang melimpah serta pendukungnya yang setia……apalah artinya Musa, lidahnya yang cacat sejak kecil menyebabkan ia tidak bisa berbicara dengan fasih, Ia bukanlah seorang orator ulung yang mampu membakar emosi masa …. dan Allah mengutus saudara sepupunya Harun, untuk mendampingi di dalam menghadapi ummat dan menyampaikan wahyu yang diturunkan kepada Musa as (sebagai juru bicara)

Musa dihadapkan kepada dua persoalan, yaitu persoalan kedhaliman Raja Fir'aun dan kekeraskepalaan kaum Yahudi yang selalu tidak puas atas pertolongan Allah..Dan Nabi Musa meyakinkan kepada Ummatnya bahwa Allah selalu bersamanya di dalam kesempitan (kesulitan), yaitu ketika dikejar kaum kafir sampai diperbatasan laut, dimana akal orang-orang Israel sudah tidak bisa berbuat banyak untuk melepaskan dari vonis maut yang telah berada didepan matanya …lalu Allah berfirman kepada Musa pukulkan tongkatmu ke laut …maka terbelahlah lautan bebas itu, sehingga kaum Israel bisa berjalan melalui dasar lautan sampai ke ujung pulau diseberang sana ….kemudian Allah menenggelamkan fir'aun dan pasukannya ketika mereka mengikuti rombongan kaum Nabi Musa sebelum mereka sempat menangkapnya ….Inilah kisah yang menggambarkan kepada manusia bahwa sebesar apapun kekuatan itu jika dibandingkan dengan kekuasaan Allah tidak akan mampu menataki sedikitpun. Hal ini telah dibuktikan oleh Nabi Musa kepada kaumnya yang sering membantah perintahnya. Kalau kejadian diatas kita simpulkan, kita dapat melihat bahwa nabi Musa mengajarkan sesuatu yang sangat simple, yaitu bersandar kepada Allah (bertauhid) adanya Dzat Allah yang selalu melindungi hambanya yang mendekat (bergantung ) …inilah misi setiap Nabi diturunkan , yaitu mengabarkan tentang kebenaran Allah …bukan kebenaran manusia atau suatu bangsa .
November 7, 2010 at 11:23am · Like
Tanya Jawab Masalah Islam Kemudian ajaran Nabi Musa ini memudar setelah serangkaian cerita israiliyat lebih menonjol ketimbang ajaran tauhidnya. Timbul kebanggaan bahwa orang-orang Israel adalah kaum pilihan Tuhan yang selalu disayang Tuhan ….Israel adalah kaum yang beradab dan berderajat tinggi ….Sikap ini bertambah laun bertambah menyesatkan kaum Israel karena kebanggaan terhadap ras, sehingga menuhankan dirinya sendiri Keadaan ini menjadi sangat memprihatinkan sehingga turun Roh Kudus (Isa Al masih) untuk menertibkan keadaan yang kacau balau …dengan konsep kasih sayang ….Allah menunjukkan kesaksian atas kaum Israel yang congkak agar melihat bahwa kekuasaan itu turun dari Allah bukan dari dirinya sendiri …kehebatan Musa itu berasal dari Allah. karena Musa adalah salah satu diantara hamba Tuhan yang berpendirian kokoh bahwa Allah adalah segala-segalanya …..( bahwa Nabi Musa adalah hamba yang selalu berharap dan bergantung kepada Allah semata)

Sudah menjadi tabiat manusia , jika kebenaran itu muncul kepada kita atau manusia lainnya , kadang kita sering melupakan dari mana sebenarnya kebenaran itu berasal. Kita menjadi angkuh tatkala sudah mendapatkan rezki yang banyak dan kaya raya, kita mengatakan akulah yang paling hebat dari pada kalian yang miskin. Begitupun orang yang pandai atau yang kuat ..dia berkata akulah yang paling hebat dan kuat ..sehingga melupakan kekuatan itu berasal dari Allah ….Hal ini dialami orang atau bangsa-bangsa yang pernah menjadi masyhur karena pertolongan Allah seperti kaum Yahudi yang tertindas oleh Fir'aun, ketika mereka telah menjadi orang yang terhormat mereka lantas melupakan Tuhannya …malah mengagumi bangsanya yang hebat, yang mampu mengalahkan Fir'aun …serta mampu menghadapi rintangan sesulit apapun ..Euphoria yang berlebihan itu menyebabkan kaum Yahudi menjadi bangsa yang congkak dan keras kepala sampai kini.

Allah menurunkan Nabi Isa untuk membuktikan kekuasaan itu berasal dari Allah bukan dari suatu kaum atau manusia. Yesus merupakan bukti kebenaran hakiki melalui mukjizat dari Allah atas kelahirannya yang tidak berbapak, menyembuhkan orang yang sakit, menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang sakit kusta, dan orang buta ….

Keadaan ini menyebabkan orang-orang Yahudi tidak menerima kehadirannya, karena akan mengancam eksistensinya sebagai kaum yang terbaik yaitu kaumnya Nabi Musa sang perkasa ….. mereka tidak mengakui Isa (Yesus) sebagai Rasul Tuhan ….Nabi Isa turun untuk menyatakan bahwa Allah adalah Esa, seluruh langit dan bumi adalah sebagian dari kerajaan Allah yang di kuasai-Nya….artinya, Yesus datang hanyalah untuk memberitakan adanya Allah yang Maha kuasa dan menyampaikan bahwa dirinya telah diutus sebagai Rasul untuk meneruskan ajaran Tuhan yang telah disampaikan oleh pendahulunya yaitu Nabi Musa, yang hanya menerima ajaran the ten comandement, yang seharusnya berkembang sesuai dengan perkembangan peradaban manusia. Sebab manusia adalah makhluk yang dinamis. Kebencian terhadap Yesus menyebabkan Yesus harus menerima perlakuan yang tidak baik dari kaum Yahudi.

Perlakuan Yahudi terhadap kekasih Allah ini membuat pengikut Yesus sedih dan hampir tidak percaya hal itu terjadi kepada orang yang sangat dikasihi Allah . hal ini pernah di alami oleh pendahulu Yesus yaitu Nabi Zakariya yang mati digergaji oleh kaum kafir , juga Nabi-Nabi sebelumnya telah banyak Mati terbunuh. Bagi orang Israel, hal ini tidak boleh terjadi karena manusia suci itu tidak mungkin mati terbunuh, apalagi kematiannya seperti terhinakan di gantungan kayu salib atau digergaji. Sehingga mereka beranggapan bahwa Yesus sedang dipanggil Allah, sebagai penebus dosa bagi kaum Israel. Pendapat ini berkembang menjadi bahwa Yesus adalah anak Allah ….sampai sekarang …

Penyebutan Tuhan kepada orang-orang suci seperti kepada Nabi Isa telah ada sejak peradaban manusia itu berkembang …(sebelum Masehi) ,seperti terjadi kepada Sri Krishna, Sang Budha Sidharta Gautama, Raja Fir'aun , Uzair, Hercules dll . Kepercayaan itu muncul setelah melihat kelebihan-kelebihan yang luar biasa (berupa mukjizat) dan kharisma sang pemimpin, lantas mengalami kekecewaan yang maha hebat setelah terjadi peristiwa yang mustahil dilakukan orang lain terjadapnya. Kepercayaan tersebut masih bercampur dengan cerita-cerita yunani kuno yang menggambarkan tentang Tuhan sebagaimana manusia, berbapak, beribu, beranak, bersaudara dll

Kekecewaan semacam ini hampir saja terjadi kepada Nabi Muhammad ketika wafatnya…. Waktu itu Umar bin Khatthab berkeliling kampung sambil berteriak mengatakan, siapa yang mengatakan Muhammad itu mati !! tiba-tiba suasana terasa mencekam … karena takut akan terjadi apa-apa. Abu Bakar berkata : "siapa yang menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad telah Mati !!" Perkataan Abu bakar yang lembut dan tegas ini membuat jantung Umar bin Khattab seakan berhenti sesaat ..lalu merontokkan emosinya yang bergelegak …dan Umarpun sadar …..bahwa Rasulullah pernah bersabda : Janganlah kalian seperti orang-orang Nasrani yang mengagungkan Isa dengan sangat berlebihan …

ianggap Tuhan berada di dalam dirinya. Tradisi kuno ini masih mempengaruhi ummat Yesus yang ditinggalkannya ... …sampai sekarang .
November 7, 2010 at 11:25am · Like
Tanya Jawab Masalah Islam Di Indonesia, ada sebagian orang Jawa di pedesaan menganggap Mantan Presiden RI-1 Soekarno itu belum meninggal, bahkan sering muncul di daerah asal kelahirannya (Blitar) atau kadang ia berada di Istana Bogor (benar tidaknya wallahu a'lam). Di daerah Jawa Barat, Prabu Siliwangi (Raja Pajajaran) dianggap masih hidup sampai sekarang (di Istana Bogor) yang hal ini bermula karena beliau adalah Raja yang sangat dikagumi oleh rakyatnya ditanah Pasundan, namun dengan terpaksa ia harus menyerah kalah dengan kerajaan Islam di Jawa. Pengikut Prabu Siliwangi tidak dapat menerima kenyataan tersebut dan menganggap beliau bukan/tidak mati tetapi hanya Muksa (Masuk ke alam Ghaib) dan menjelma sebagai Harimau. Mitos itu sampai sekarang masih melekat pada sebagian masyarakat Pasundan (Jawa Barat)

Kisah Yesus dianggap Tuhan oleh ummatnya, sebenarnya telah banyak terjadi semenjak kaum primitif kesulitan mengungkapkan masalah wujud Tuhan. Sehingga dengan sangat sederhana membuat sarana-sarana yang memudahkan pikirannya tertuju kepada objek Tuhan yang tidak tampak (Ghaib). Sehingga ia menggambarkan tentang Tuhan kepada apa yang dipikirkan (konsepsi manusia) dengan sesuatu yang sangat besar dan menakutkan atau berwibawa .

Konsepsi primitif ini sangat sederhana dan mudah mencari padanannya dalam pengungkapannya, misalnya dengan membuat patung-patung besar dengan wajah yang menakutkan, gunung yang paling tinggi seperti Gunung Fuji di Jepang, Gunung Maha Meru di India atau Sungai yang sangat besar seperti Gangga …. Dengan mengungkapkan keadaan atau melambangkan sifat ketuhanan .Umat Hindu menggambarkan sifat Tuhan Yang Maha Pencipta dengan wajah seorang Yang Arif dan bertangan banyak,dan ungkapan bahwa Tuhan adalah Sang Perusak digambarkan dengan wajah yang menakutkan dan sangar, atau Sang Pemelihara digambarkan dengan wajah yang teduh dan menyenangkan. Semuanya terwujud dalam tiga sifat tetapi satu, yaitu TRIMURTI terdiri dari Brahmana, Siwa, dan Wisnu. Semua itu adalah sifat Tuhan Yang Maha Esa (Sang Hyang Widi Wasa) yaitu Brahman Yang Agung, yang tidak berupa, tidak laki-laki atau perempuan, tidak bisa dibayangkan dengan pikiran dan tidak sama dengan makhluknya terangkum dalam mantra suci "AUM" yang berarti tidak mampu seluruh kata menggambarkan-Nya, dari terbukanya mulut( Aa) sampai terkatupnya mulut.(Um)

Demikan juga ajaran Tao, yang mengatakan semua alam berada didalam keabadian dan segala alam adalah liputan-Nya. TAO adalah wujud yang tidak tergambarkan , tidak laki-laki dan tidak perempuan. Dialah yang Universal yang menggerakkan alam semesta. dilambangkan dengan Yin dan Yang. Tokoh yang membawakan ajaran ini adalah Chuang-Tsu (369 SM-286 SM ) atau lebih dikenal dengan Confucius dan agamanya disebut Confucianisme (belakangan orang banyak mengagungkan beliau sehingga patungnya dijadikan untuk perantara menuju Tao).

Didalam ajaran Budha dikenal dengan keabadian sejati atau Hong Wilaheng sekaring bawana langgeng , bahwa dibalik semua alam ini adalah Keabadian. Semuanya diliputi oleh keabadian Dzat Yang Mutlak ( Tuhan ). Ajaran ini dibawakan oleh Sang Budha Gautama.(namun akhirnya sang Budha di jadikan Objek ketuhanan , karena sang Budha adalah Tuhan itu sendiri)

Dalam kitab Samuel yang kedua pasal 7 ayat 22 disebutkan sebagai berikut : " maka sebab itu besarlah Engkau, ya Tuhan Allah karena tiada yang dapat disamakan dengan dikau dan tiada Tuhan melainkan Engkau sekedar yang telah kami dengar dari telinga kami."(akan tetapi Yesus dijadikan objek ketuhanan karena dianggap Yesus adalah anak Allah, karena di dalam Yesus adalah Allah ) .
November 7, 2010 at 11:26am · Like
Tanya Jawab Masalah Islam Kalau kita perhatikan seluruh agama yang ada (sebelum Islam), masih tersisa pesan-pesan tentang nilai ketuhanan yang Menggambarkan kelanggengan (keabadian) bentuk Dzat Yang tidak tergambarkan, itulah Tuhan Yang Hakiki….yang menggerakkan alam, meliputi segenap keadaan, tidak bisa diserupakan dengan keadaan atau makhluk ciptaan, tidak terikat oleh kata, waktu dan ruang karena Dia adalah La syarkiyyah wala Gharbiyyah (tidak timur dan tidak barat), Yang awal dan Yang Akhir , HUU , Dia Alfa Omega, Dialah AUM, OM dan Dialah TAO …( inilah WUJUD kemurnian tentang Dzat Tuhan yang merupakan Misi setiap agama ) akan tetapi hal ini menjadi rancu, ketika orang sudah mengaitkan dengan kefanatikannya terhadap sang utusan. Sehingga tidaklah heran mereka menganggap orang yang suci seperti nabi-nabi adalah AFATHARA, yang menjadi perantara kalam ilahy (afathara/ Bethara) dengan jalan emanasi kepada manusia.Kasus ketuhanan Yesus sebenarnya tidak ada bedanya dengan agama-agama purba lainnya, karena selalu berakhir dengan "Penuhanan" pemimpin atau Utusan Tuhan karena dianggap Tuhan berada di dalam dirinya. Tradisi kuno ini masih mempengaruhi ummat Yesus yang ditinggalkannya ... …sampai sekarang .
Mengapa Islam diturunkan ke Dunia ??

Sebelum saya berbicara mengenai kemurnian Dzat mutlak, marilah kita bahas terlebih dahulu mengenai kemurnian naskah-naskah ajaran agama.

Naskah-naskah ajaran agama banyak yang sudah bercampur dengan mitos Yunani, Israiliyat, dongeng purbakala, Negeri Antah Berantah, Kerajaan Dewa-Dewa, Kekuasaan Ular Naga dll. Sampai sekarang masih tidak jelas kapan naskah tersebut dituliskan dan dibukukan dengan kesaksian yang dapat dipercaya, padahal ajaran-ajaran itu hadir pada ribuan tahun yang lampau, dimana sumber berita-beritanya tidak bisa diambil rujukan kebenarannya. Taoisme sudah ada ribuah tahun Yang lalu. Veda yang merupakan kitab pegangan orang-orang yang beragama Brahma atau Hindu mulai dikenal antara tahun 1150 dan tahun 1000 sebelum masehi. Kitab Tripitaka yang merupakan kitab suci agama Buddha, lahir tahun 563 sebelum masehi, yang dipimpin oleh Sidharta Gautama, dan sampai sekarang belum ditemukan naskah aslinya. Kitab-kitab agama-agama samawi seperti Taurat, Zabur dan Injil sampai sekarang juga belum ditemukan naskah aslinya. Apakah dilakukan tradisi penulisan atau tradisi lisan dan hafalan yang disampaikan dari mulut-kemulut…..???

Sebagai contoh, kitab Injil …… pengarang kitab injil bukan murid Yesus secara langsung. Pada tahun-tahun pertama setelah munculnya agama Kristen beredarlah bermacam-macam tulisan mengenai Yesus. Tulisan-tulisan itu tidak dianggap autentik dan Gereja memerintahkan supaya tulisan-tulisan itu disembunyikan. Inilah asal timbulnya kata : apokrif (injil yang disembunyikan ). Dari teks tulisan tulisan tersebut ada sebagian yang terpelihara baik karena mendapat penghargaan umum, seperti surat atau ajaran Barnabas, tetapi banyak lainnya yang dijauhkan secara brutal, sehingga yang ada sekarang hanya sisa-sisanya dalam bentuk fragmen. (begitulah yang dikatakan oleh terjemahan Ekumenik). Tulisan yang dianggap tidak autentik, karena dianggap sebagai penyebab kesesatan, maka tulisan-tulisan tersebut dianggap tidak ada. Walaupun begitu, injil orang Mesir yang diketahui oleh pendeta-pendeta gereja, mempunyai kedudukan yang hampir sama dengan injil Kanon. Begitu juga injil Tomas dan injil Barnabas. Diantara tulisan-tulisan apokrif (yang diperintahkan gereja supaya disembunyikan) banyak yang memuat perinci-perinci yang bersifat khayalan, yaitu yang dihasilkan oleh imaginasi orang awam.
November 7, 2010 at 11:27am · Like
Tanya Jawab Masalah Islam Hampir semua kitab-kita agama yang ditulis sekarang, telah mengalami reduksi dalam pengertian aslinya, karena kita tidak mendapatkan data bahasa Asli dari sang pembawa kebenaran tersebut. Kenapa harus ada yang berbahasa asli ?? karena bisa jadi bahasa melayu tidak mampu mengungkapkan makna kata yang disebutkan dalam kitab yang berbahasa Inggris, dan bahasa Inggris tidak mampu menuangkan makna kata yang tersirat dalam bahasa arab misalnya. Hal inilah yang akan merusak keautentikan naskah, karena setiap budaya bahasa di dalam pengungkapan makna terkadang memerlukan pembahasan yang lebih panjang. Misalnya "kata bahasa arab mengatakan "bashirah" diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi " hati yang paling dalam atau suara hati yang paling murni" , namun bahasa jawa mampu menangkap kata itu hanya dengan satu kata yaitu " RAHSA". Karena bahasa memiliki kemampuan pengungkapan makna yang berbeda-beda disetiap bahasa di dunia, maka akan sangat riskan sekali jika suatu kitab atau naskah sudah tidak memiliki bahasa Aslinya. Dengan adanya kitab berbahasa asli, salah pengertian karena salah tafsir bisa dihindari. Apalagi bahasa setiap bangsa berkembang sehingga dengan demikian kitab-kitab yang tidak memiliki bahasa baku akan mengalami perubahan setiap saat. Apabila kitab agama sudah tidak memiliki bahasa asli, maka kitab itu bukan/tidak memiliki bahasa wahyu lagi , akibatnya banyak kesimpang siuran naskah maupun makna.

Hal di atas berbeda dengan Bahasa Alqur'an, yang tidak pernah mengalami perubahan bahasa, kalaupun diterjemahkan kedalam bahasa asing tidak meninggalkan bahasa asli disampingnya. Hal ini untuk memudahkan pembaca agar mengerti bahwa pengertian bahasa itu haruslah sesuai dengan pengertian yang tertulis dalam bahasa Aslinya. Dengan demikian Alqur'an akan terhindar dari pengertian yang salah dan rendah jika bahasa asing itu ternyata tidak mampu menangkap makna bahasa Alqur'an yang tinggi….Persoalan keautentikan naskah ini sangat penting, sebab wahyu tidak boleh bercampur dengan kebohongan manusia atau bercampur dengan kelemahan pikiran manusia yang setiap saat berkembang. Dari naskah inilah kita bisa memahami kebenaran suatu ajaran agama.

Mari kita telusururi naskah Alqur'an dengan menghimpun data-data yang mutawatir untuk mencari kejelasan informasi yang masih terhitung agama yang paling muda dari agama-agama sebelumnya.Cara Rasulullah menyampaikan Alqur'an kepada sahabat dan menyuruh menulisnya.

Rasulullah telah menerima wahyu dari Allah, lalu membacanya dihadapan sahabat, serta menyuruh para kuttab (penulis wahyu) menulisnya. Setiap telah cukup satu surat turunnya, Nabi memberi nama kepada surat itu, sebagai tanda yang membedakan surat itu dengan surat yang lain. Nabi menyuruh meletakkan " basmallah" di permulaan surat yang baru, atau di akhir surat terdahulu letaknya. Demikian pula di tiap-tiap turun ayat, nabi menerangkan tempat meletakkan ayat-ayat itu, nabi katakan : letakkan ayat ini sesudah itu, disurat Al baqarah misalnya. demikianlah Nabi perbuat sehingga sempurnalah Al qur'an itu diturunkan dalam tempo 23 tahun lebih kurang ( 22 tahun 2 bulah 22 hari). Disamping terdapat yang menghafal Alqur'an, pada saat itu banyak pula yang menulis ayat suci. Para juru tulis Rasul yang masyhur ialah ; Abu Bakar , Umar, Ustman, Ali , Amir ibn Fuhairah . Ubai ibn Ka'ab, Tsabit ibnu Qais ibn Syammas , Zaid ibnu Tsabit, Muawwiyah ibn Abi Sufyan dan beberapa orang lainnya. Kata ibn Atsir Al jazary daslam kitab An Nasyr: sahabat yang menghafal Alqur'an dimasa nabi masih hidup banyak sekali. Mereka tidak memerlukan menulis Alqur'an oleh karena mereka sangat baik hafalannya. Diantara para sahabat yang menghafal Alqur'an adalah ; Abu Bakar Ash shiddiq ra., umar ibnul Khaththab ra, Ustman ibn Affan ra., Ali ibn Abi Thalib ra. thalhah, Sa'ad, Hudzaifah, Salim, Abu Hurairah, Abdullah ibnu Mas'ud, Abdullah Ibnu Abbas, Amer ibn `Ash, Abdullah ibn Amer ibn `Ash, Muawwiyah, Ibnuz Zubair, Abdullah Ibn Assa-ib, Aisyah ummul mukminin ra, Hafsah ummul mukminin (Hafsah ini juga terhitung seorang ahli tulis pada masa itu), ummu salamah ummul mukimin dll
November 7, 2010 at 11:27am · Like
Tanya Jawab Masalah Islam Kebenaran suatu agama tergantung dari kebenaran atau kesucian kitabnya. Apakah ia betul-betul dari Tuhan ataukah hanya tulisan manusia belaka. Bisa jadi pada mulanya, ia adalah wahyu Tuhan, kemudian dirombak dan diubah sedemikan rupa untuk disesuaikan dengan keyakinan dan filsafat tertentu. Kriteria pertama sebagai tolok ukur kebenaran dan kesuciannya, adalah ia tidak dicampuri oleh hasil pikiran dan angan-angan manusia, serta bebas dari kesalahan. Sebab, Tuhan yang Maha benar adalah sumber dari segala kebenaran dan mustahil Dia melakukan kesalahan. Dengan demikian, wahyu dari Tuhan pasti tidak akan pernah salah dan tidak akan mengalami perbaikan, perubahan, penambahan, ataupun pengurangan sedikitpun. Jika ada kitab yang dianggap suci mengalami hal tersebut, berarti ia bukan kitab suci, melainkan hanyalah tulisan manusia belaka yang mengaku wakil Allah yang memegang otoritas untuk menulis kitab suci. Padahal itu semua tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Setiap orang Kristen pasti tidak akan menyangkal bahwa didalam kitab sucinya terdapat banyak kesalahan dan pertentangan antara ayat-ayatnya, yang tidak bisa dipertemukan, serta sering mengalami revisi atau perbaikan. Disamping itu, selamanya mereka tidak akan mampu menunjukkan kitab sucinya yang betul-betul dari Yesus (Nabi Isa). Sudah terbukti , Injil sekarang bukanlah Injil Yesus, melainkan hasil karangan orang-orang yang tidak pernah berjumpa dan mengenal Yesus. Jika diteliti lebih lanjut, pasti akan terungkap, bahwa injil yang dipegang oleh pemeluk agama Kristen sekarang adalah kitab suci hasil karangan paulus dari Tarsus yang mengaku mendapatkan mandat dari Yesus melalui (alam) ghaib untuk menyebarkan agama Kristen sehingga menimbulkan pertanyaan : Agama Kristen sekarang ini apakah agama Yesus ataukah agama Paulus ??

Sebagaimana diketahui , bahasa yang dipakai oleh Yesus sehari-hari adalah bahasa Aram. Lalu mengapa Injil bahasa Aram tidak ada, kemudian berubah menjadi bahasa Yunani. Mengapa Injil Matius, Lukas dan Markus terdapat kesamaan, sehingga disebut injil synopsis, sedangkan Injil Yahya (Yohanes) sangat berbeda ? Berikut ini adalah proses terbentuknya kitab perjanjian baru.

Tahun 30 ……Penyaliban
Tahun 50 ……surat pertama Paulus
Tahun 62 ……surat paulus terakhir
Tahun 65-70 Injil Markus
Tahun 70 ? …. Surat Paulus kepada Jemaat Ibrani
Tahun 80 …….Injil Lukas
Tahun 85-89 …Injil Matius
Tahun 90 ……..Kisah Rasul
Tahun 90-100 …Injil Yahya (Yohanes) dan surat pertamanya
Tahun 95-100 …Kitab Wahyu
Tahun 100 ? …..Timotius 1 dan 2, dn Titus
( dikutip dari ` The Origin and Transmission of The New Testament , oleh L.D. Twilley B.D , 1957, hal 51. )

Karena proses terbentuknya kitab suci perjanjian baru seperti diatas, maka Alkitab tidak bisa dijamin keabsahannya dan tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenaran dan keotentikannya.

Demikian saya tidak akan terlalu jauh membahas persoalan kebenaran suatu ajaran agama sampai detail, kecuali secara global bahwa kebenaran itu tidak bisa menurut perkiraan dan angan atau menurut orang tua kita secara turun temurun sehingga nilai objetifitasnya tidak ada. Kita harus berani mengambil sikap …kalau memang kita benar-benar mencari kebenaran.Bukan karena propaganda pendeta atau kyai tanpa mempertimbangkan dengan jujur.

Mari kita kembali membahas masalah kemurnian Dzat Mutlak yang bisa menjelaskan mengapa Islam diturunkan ke Dunia. Telah diakui dan disepakati oleh semua agama bahwa Dzat Mutlak tidak bisa digambarkan, tidak laki-laki dan tidak perempuan, tidak bisa diserupakan dengan ciptaan-Nya. Konsep Laa ilaha illallah …tiada ilah kecuali Dzat Mutlak, merupakan sesuatu yang disepakati dalam bahasa Universal. Bahwa diatas makhluk ada kemutlakan yang semuanya bergantung kepada-Nya ( tai-chi ). Atau semua alam bergantung kepada TAO, dan Hong wilaheng sekaring bawana langgeng istilah arabnya Rabbul `alamin (tempat bergantungnya alam semesta) , bahwa sesuatu yang bergantung adalah lemah., yaitu sesuatu yang bisa digambarkan.berupa alam-alam ciptaan. Jika dalam bermeditasi atau bersembahyang, fikiran dan jiwa kita di arahkan kepada objek yang berupa alam (apakah itu bayangan diri sendiri, bentuk patung, irama nafas, membayangkan wajah guru suci, anak Tuhan dll ), maka kita akan terhambat kepada alam fikiran atau alam-alam ciptaan, yang tidak akan mampu menembus alam ketuhanan Mutlak, karena Allah atau Tao bukanlah alam. Jika sang meditator melihat sesuatu yang seperti digambarkan dalam pengalamannya ..berarti dia masih berada di wilayah ciptaan …bukan kepada Dzat Mutlak (tersesat/ reinkarnatie )
November 7, 2010 at 11:28am · Like
Tanya Jawab Masalah Islam Mutlak artinya tidak tersentuh sedikitpun oleh alam, sehingga untuk melihat-Nya harus meninggalkan alam (Moksa), bukan menuju alam, akan tetapi menyadari bahwa alam adalah fana (tiada). Kalau kita masih merasakan "keadaan" berarti kita dalam penyatuan dengan yang Mutlak artinya kita tidak melepaskan ketidak hakikian kita menjadi hakiki yang sebenarnya.

Sarana atau perantara meditasi merupakan hambatan menuju yang Mutlak dalam bahasa Islam disebut Syirik, yaitu mencampurkan alam benda (sesuatu yang bisa dijangkau oleh fikiran) dengan Yang hakiki ketika bermeditasi atau bersembahyang. Akibatnya mereka akan berhenti kepada alam-alam (alam spiritual) yang masih jauh dari kebenaran Mutlak. Karena bagaimanapun bentuk alam itu masih dikategorikan alam, yang berarti masih berada dalam kekuasaan Allah atau TAO. Untuk mencapai kebenaran Mutlak harus meninggalkan ikatan alam-alam termasuk sarana-sarana ( patung, manusia, gunung, matahari, roh suci dll) karena semuanya masih berupa alam.Tuhan itu Esa tidak bisa disentuh oleh pikiran ( tak terbayangkan, tak terdifinisikan) Dialah TAO !! Selama pikiran kita bergerak untuk menciptakan gagasan tentang Tuhan, maka kita akan berhenti kepada gagasan itu.

Selama orang itu bersembahyang menuju objek yang bisa dibayangkan (anak Allah, dewa, patung,Gunung, guru suci) maka orang itu telah terikat kepada alam-alam, tidak akan mampu menembus Dzat yang Mutlak, dan berhenti kepada gagasan alam semesta. Mereka menemukan kekuatan-kekuatan alam atau bahasa Alam bukan Tao itu sendiri. Demikian juga orang shalat jika di dalam shalatnya menuju kepada yang tidak jelas (ngelantur, melamun) maka objeknya adalah lamunannya sendiri sehingga ia tidak mampu menembus (mi'raj) menuju Dzat Mutlak ( Aqimish shalata li dzikri, dirikan Shalat untuk menuju Aku yang Mutlak, QS. Thaha:14 )

Di dalam Bhagavad Gita disebutkan, barang siapa sesembahannya (objek meditasinya) kepada roh alam maka ia akan kembali kepada roh alam, barang siapa sesembahannya kepada dewa-dewa maka ia akan mati kembali kepada dewa-dewa, dan akan menjalani reinkarnasi. Akan tetapi jika sesembahannya kepada BRAHMAN Yang Agung, maka ia akan kembali kepada keabadian Mutlak, dan tidak akan reinkarnasi.

Di dalam ajaran Budha disebutkan, konsep dari personalitas ego adalah sesuatu yang digambarkan oleh pikiran yang diskriminatif yang harus ditinggalkan. Di lain pihak, Budha alami adalah sesuatu yang tidak bisa di diskriminasikan dan harus diselidiki di satu rasa bukanlah ego dalam rasa " Aku dan kepunyaanku" . (The teaching of Buddha)

Didalam ajaran Taoisme mengatakan, agar dapat menyatu (sampai) dengan ketunggalan besar ( Yang Maha Besar ) manusia bijaksana harus mengatasi serta melupakan pemilahan diantara barang sesuatu dengan barang yang lainnya. Jalan untuk dapat bersikap demikian ialah dengan mengesampingkan pengetahuan ( tidak berbuat syirik/ mengabaikan konsepsi manusia) dan merupakan metode yang dipakai oleh kaum Tao untuk mencapai sikap bijaksana.

Injil juga melarang syirik seperti diungkapkan pada surat Matius 7: 21-23

Bukannya tiap-tiap orang yang menyeru Aku, Tuhan, Tuhan akan masuk kedalam kerajaan syurga, hanyalah orang yang melakukan kehendak Bapakku yang disyurga . Pada hari itu kelak banyak orang yang akan berkata kepadaku; Tuhan, Tuhan, bukankah dengan nama Tuhan kami mengajar, dan dengan nama Tuhan kami membuangkan setan, dan dengan Nama Tuhan kami mengadakan banyak mukjizat. Pada ketika itu Aku akan berkata kepada mereka itu dengan nyata: bahwa tiada pernah aku mengenal kamu, undurlah daripadaku, hai kamu yang mengerjakan jahat.

Kesimpulan dari setiap ajaran agama adalah mencapai kebenaran Mutlak dengan cara meninggalkan pengetahuannya (konsepsi pikirannya tentang gambaran Tuhan yang tak terdifinisikan) yaitu Tauhid MURNI. Dengan demikian Islam adalah agama pembenaran agama-agama terdahulu ( Ali Imran:3) dan sekaligus menyempurnakan peradaban yang dianggap sudah tidak relevan lagi pada masa sekarang. Islam diturunkan ke Dunia sebagai misi penyelamatan dari campur tangan mitos manusia tentang Tuhan, yaitu memurnikan nilai ketuhanan yangbersifat ESA. Menafikan segala bentuk ketuhanan kecuali Allah Yang Esa , tidak tergambarkan oleh konsepsi manusia dan tidak seperti apa yang dipirkan oleh pikiran dan perasaannya yang dalam bahasa Alqur'an disebut sebagai Tauhid yaitu gambaran tentang Tuhan secara hakiki.
November 7, 2010 at 11:28am · Like
Nur Setyadi ass. p. ustad saya mau tanya, kalau puasa senin kamis itu apa ada aturannya ? maaf kalau menurut kakek saya kalau sudah senin kamis 7x berhenti dulu.jeda satu minggu baru kita mulai lagi. mohon penjelasaanya.
November 7, 2010 at 9:48pm · Like
Tanya Jawab Masalah Islam waalaikum salam,wr,wb.
1. Abû Hurayrah ra. meriwayatkan bahwa Nabi saw. paling sering berpuasa senin kamis. Ketika hal itu ditanyakan kepada beliau, beliau menjawab, “Seluruh amal dibentangkan pada hari senin dan kamis. Ketika itulah Allah mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin kecuali yang melakukan dosa secara terang-terangan. Allah berkata, ‘Tundalah untuknya.’ (H.R. Ahmad dengan sanad sahih).
2. Nabi saw. pernah ditanya tentang puasa pada hari senin. Beliau menjawab, “Ia adalah hari saat aku dilahirkan dan mendapat wahyu.” (Shahih Muslim)
hadis yang sahih.
“Segala amal perbuatan manusia pada hari Senin dan Kamis akan diperiksa oleh malaikat, karena itu aku senang ketika amal perbuatanku diperiksa aku dalam kondisi berpuasa.” (HR. Tirmidzi)
Beberapa manfaat puasa Senin-Kamis bagi kesehatan jasmani antara lain adalah:




* Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan.



Karena pada hari saat kita tidak berpuasa alat penceranaan di dalam tubuh bekerja sangat keras, dan pada saat puasalah alat pencernaan tersebut beristirahat



* Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi).



Dengan puasa Senin-Kamis, berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga menghasilkan enzim antioksi dan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dan karsinogen dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.



* Mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan gizi, yang belum tentu baik untuk kesehatan seseorang.



Kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain.
taka ada aturan berhenti dulu seperti ucapan kakek anda. karna ini puasa sunah..anda mau berhenti dulu boleh ..mau puasa tiap enin kamis juga boleh.tanpa henti. wallohu'alam
November 8, 2010 at 11:56am · Like

SUMBER=
http://m.facebook.com/profile.php?id=100000017280855&v=wall&story_fbid=463804777327&time_ft=1293029120&fbb=r48387d73&refid=20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar